Drafter CAD bekerja dalam Team Mupun Sendiri

Dalam menyelesaikan sebuah proyek, seorang dafter tidak sendirian, misalnya sebagai drafter yang menggambar gambar Arsitektur, maka ia bekerja sama dengan seorang desainer Arsitek, pertama-tama seorang arsitek akan memberikan sketch, berupa coretan tangan mengenai desain yang sedang dikerjakan. Misalnya menggambar desain rumah, maka sebagai arsitek ia wajib membuat sketch mengenai denah bangunan, berapa ukuran panjang dan lebar,berapa lantai yang akan dikerjakan, bentuk bangunan seperti apa, bentuk atap model apa, di gambar sketch itulah dijelaskan baik secara umum maupun secara lebih mendetail.

Seorang arsitek yang sudah berpengalaman akan dengan sabar dan jelas menjelaskan kepada drafter, terutama drafter yang masih pemula, akan dibimbing cara penggambaranya, yang penting bagi seorang drafter adalah mengerti bentuk rumah yang sedang dikerjakan, kemudian sudah bisa secara basic, minimal, sudah bisa mengoperasikan AutoCAD sebagai syarat mutlak seorang drafter. Kemudian mengenai berbagai bentuk gambar rumah, mulai denah pondasi, denah lantai, denah atap, tampak dan potongan akan dengan sendirinya bisa digambar dan diselesaikan. Di sini peran seorang Arsitek sangat menentukan di dukung kemampuan drafter untuk mengoperasikan AutoCADnya secara lancar dan baik.  Untuk sebuah konsultan arsitek yang menangani berbagai proyek bangunan gedung dan landscaping, biasanya terdiri dari beberapa arsitek dan dibantu banyak drafter minimal dua orang drafter untuk satu orang arsitek, disini drafter bisa bekerja sama dengan sesama drafter dalam pembagian tugas masing-masing. Tentunya drafter yang sudah berpengalaman akan dengan senang hati membimbing drafter yang masih pemula atau masih belum banyak pengalaman.

Dalam penggambaran dengan autocad tidak serta merta sekali jadi, melainkan satu demi satu dikerjakan, mulai dari denah, tampak , potongan dan detailnya. Masing-masing setelah digambar diperiksa langsung di komputer dan kemudian diprint untuk diperiksa oleh arsitek, mana-mana yag masih kurang dilengkapi, biasanya bisa 2 atau 3 kali pengecekan untuk kemudian gambar dinyatakan komplet dan difinalkan. Setelah gambar final, bisa dicetak di kertas A3 atau bahkan di kertas kalkir A1,tergantung kepentingan perusahaan dalam pengajuan dokumen gambarnya.

Demikian juga drafter struktur atau drafter sipil dalam bekerjanya hampir sama dengan drafter arsitektur, cuma bedanya, drafter sipil atau struktur bekerja sama dengan engineer sipil, gambar yang didesain juga bersifat struktural.Biasanya gambar bangunan yang sudah lengkap dari desain arsitekturnya diberikan kepada engineer sipil untuk didesain sistem strukturnya, disini akan didesain jenis pondasi yang sesuai dengan keadaan tanah dan jenis bangunan, ketinggian lantai gedung. keadaan tanah akan mempengaruhi jenis pondasi yang akan didesain,kemudian ditentukan dimensi atau ukuran balok dan kolom, untuk selanjutnya engineer sipil akan menetukan juga jenis kontruksi atapnya, bisa dari kayu maupun dari rangka baja, tentunya setelah melalu perhitungan secara analitis dan dengan bantuan progam pendesainan seperti Sap2000 atau Stad III untuk memberikan data dan keakuratan sebuah perencaan struktur.

 Setelah penggambaran secara umum telah ditentukan oleh engineer sipil,langkah selanjutnya dengan disertai coretan atau gambar sketsa di berikan kepada drafter untuk selanjutnya digambar secara digital dengan menggunakan autoCAD. Maka selanjutnya drafter akan menggambar sesuai sket yang sudah diterima dari engineer sipil, buat drafter yang sudah berpengalaman,mungkin tanpa terlalu banyak penjelasan secara mendetail dari engineer akan sudah bisa mengimplementasikannya dalam gambar. Bahkan yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun atau sepuluh tahun akan dengan cepat dan mudah untuk menggambar tanpa harus menunggu sket dari engineer sipil. Hampir sama dengan cara penggambaran drafter arsitektur, drafter sipil pun perlu beberapa kali pengecekan oleh engineer sipil, terutama dicek mengenai bentuk desain, dimensi atau ukuran dan cara penggambaranya, sudah cukup detail dan bisa dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek serta aturan penyajian gambar sesuai standar yangsudah disepakati bersama di dunia perproyekan, maka gambar siap dicetak dikertas besar untuk pelaksanaan, namun semua harus dengan persetujuan engineer sebagai penanggung jawab pekerjaan tersebut.